Piknik ke WTS Gubug bareng Piyik

Wisata 10 KM dari Rumah bareng Piyik-piyik

Pas pagi aslinya tidak ada rencana piknik. Agenda piknik muncul sebagai hasil negosiasi karena piyik satu dan piyik dua dilarang ikut kakak yang mau tes masuk Unnes pagi ini, Minggu, 12 Juli 2020. Piyik satu bersedia tidak ikut sang kakak ke Gunungpati asalkan diganti dengan piknik tipis-tipis.
Alhamdulillahnya, karena memang wong ndeso pelosok Gubug tulen, tempat wisata yang dipilih hanyalah WTS, Wisata Tengah Sawah. 
WTS berjarak kurang dari satu kilometer dari SMAN 1 Gubug ke arah Tegowanu, kanan jalan. WTS wisata yang lumayan lengkap untuk anak-anak hingga dewasa untuk ukuran kota kecamatan di Kabupaten Grobogan-wilayah yang sering disebut termiskin se-Jateng itu. Ada kolam ciblon, mandi bola, ATV, rental skuter, kereta, berbagai wahana selfie, warung makan, gazebo untuk pacaran-ehh, dan beberapa wahana lain. 
Jarak WTS dari rumah kami yang ada di ujung perbatasan Grobogan-Demak, sekitar 10 KM. Walau masih pandemi, tapi Minggu ini pengunjungnya sudah lumayan. Sekitar 100an orang. Pas kami bertiga masuk, sekitar pukul 11.00, sudah sampai 80an. Kebetulan di tiketnya ada angka berurutan. Asumsi saya itu urutan jumlah pengunjung.
Ohya, tiket masuk di hari biasa, Senin-Jumat, hanya Rp 2 ribu. Sedangkan pas akhir pekan atau hari besar dibandrol Rp 5 ribu. Tidak mahal untuk ukuran kalangan yang hobi piknik.
Walau banyak juga yang pacaran, orangtua tetap bisa mengalihkan perhatian anak-anak yang diajak ke sini untuk bermain ke berbagai wahana yang ada. Satu lagi, jangan lupa piyik-piyik itu diajak sholat. Ada mushola kecil yang lumayan di deretan barat. 


 








Ada Pak Jokowi, Gaes... hehe
----
Meskipun sudah cukup lumayan, tapi penulis berharap ada wisata lain yang bisa menandingi WTS di Gubug. Sebab WTS sudah cukup melekat di masyarakat menengah ke bawah jadi ikon wisata Gubug. Ingat Gubug, ingat WTS. Haha. 
Menurut pengamat segala hal asal Majenang, Purwodadi, Wahyu Dwi, Gubug yang kini jadi kota kecamatan termaju setelah Purwodadi-haha klaim wikipedia, berpotensi lebih maju dari Purwodadi. Berpijak dari pandangan tersebut, sudah seharusnya ada wisata lain yang bisa menarik pengunjung dari daerah lain. 

Tentu saja dengan tak memperhitungkan hiburan legendaris Dewi Sri-ehh, yang juga jadi ikon tempat nganu. Hahaha. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persiku Junior Lolos 12 Besar Piala Soeratin Jateng

Tentang Malam Minggu, dan Antara Malam yang Sibuk dan Menyenangkan

Daftar Pesepakbola dan Pelatih dengan Penghasilan Tertinggi