Kasta Kedua Bukan Habitat Persijap
Facebook Persijap Jepara |
Laskar Kalinyamat Kembali ke Liga 2
Sempat penulis akan memberi judul "Laskar Kalinyamat Kembali ke Habitat", tetapi urung. Sebab, kalau menengok sejarah, habitat Persijap ya di kasta tertinggi, ya di Liga 1.
Namun demikian, kembalinya skuad Kota Ukir ke kasta kedua sepakbola nasional sudah membahagiakan seluruh suporter. Itu juga sekaligus membuktikan bahwa klub sebesar Persijap memang tak layak berada di kasta ketiga lama-lama. Ya, cukup dua tahun, atau dua musim kompetisi.
Sebagai pengingat, Persijap terdegradasi dari Liga 2 ke Liga 3 pada September 2017. Yakni setelah Abdul Latief cs. takluk dari PSGC Ciamis empat gol tanpa balas di Stadion Galuh Ciamis. Berada di posisi tujuh, skuad yang saat itu dilatih Carlos Raul-istri presiden Persijap Esti Puji Lestari ketika itu-memastikan tergedradasi ke kasta ketiga.
Hanya dua tahun tiga bulan berselang, tim yang lekat dengan jersey merah-merah itu memastikan kembali mengarungi kompetisi di kasta kedua.
Para fans tentu saja gembira, tetapi sebaiknya para suporter jangan terlalu larut. Sekali lagi: habitat Persijap ada di kasta tertinggi: Liga 1.
Tiga kelompok suporter: Banaspati, Jetman, dan CNS harus mendukung penuh upaya manajemen untuk bekerja keras memberikan yang terbaik.
Sulit memang. Kondisi saat ini berbeda dengan era Liga Indonesia ketika itu. Dari 18 klub di kasta tertinggi saat ini, mungkin sebagian suporter percaya bahwa ada beberapa klub yang tak mungkin terjungkal ke Liga 2. Cari sendiri klubnya. Hehe.
Para klub itu juga umumnya punya dana segar yang melimpah. Tidak hanya mengandalkan pendapatan tiket penonton, mereka kebanyakan punya sponsor besar.
Tetapi tunggu dulu: tahun ini ada Persik Kediri. Klub yang terakhir menjuarai liga kasta tertinggi pada 2007 itu tahun depan dipastikan promosi ke Liga 1. Padahal, musim lalu Si Macan Putih itu baru saja menjuarai Liga 3. Oh betapa dahsyatnya.
Tentu saja "keajaiban" Si Macan Putih itu bisa menimpa siapa saja, termasuk Persijap Jepara musim depan. Persijap kurang apa? Stadion ada, suporter besar, manajemen mumpuni. Mungkin satu hal ini yang menentukan: hoki.
Hoki tidak bisa lepas dari karunia Tuhan. Apakah hoki bisa diusahakan? Menurut penulis, satu-satunya cara untuk meraihnya adalah kerja keras.
Persijap harus terus bekerja keras bermanajemen yang baik, memilih pelatih yang pas, pemain yang pas, strategi yang pas. Setelah itu semua lulus, apa pun hasilnya saya kira suporter dan publik sepakbola Jepara akan legawa.
Sekali lagi, selamat! Kami tunggu kiprahmu di Liga 1, Laskar Kalinyamat!
Komentar
Posting Komentar