Pakai Baju Adat Jawa, Bupati Rembang Bacakan Amanat Upacara Pakai Kromo
REMBANG- "Hormat Pambagyaaa, grak," begitulah kira-kira teriakan komandan upacara Daenuri Kepala Dindukcapil Rembang dalam Upacara Hari Jadi ke-278 Kabupaten Rembang yang digelar di Pendopo Museum RA Kartini, kemarin. Para peserta upacara pun memberikan hormat kepada Bupati Rembang Abdul Hafidz yang bertindak sebagai pembina upacara.
Sikap hormatnya juga tidak seperti upacara pada umumnya. Tetapi dengan cara merapatkan kedua tangan di depan dada dengan posisi agak membungkuk. Para peserta upacara pun tampak khidmat mengikuti setiap prosesi upacara.
Tahun ini merupakan kedua kalinya upacara hari jadi menggunakan pakaian dan serangkaian prosesnya dengan nuansa Jawa yang kental. Tahun lalu upacara serupa untuk pertama kalinya digelar di Alun-Alun Rembang.
Para peserta upacara tampak berbusana dengan berbagai macam. Selain khas adat Jawa-beskap bagi pria dan kebaya bagi perempuan oleh elemen OPD, ada juga puluhan anggota TNI, Polri, Dishub Rembang, dan Satpol PP Rembang yang mengenakan pakaian kerja resmi sehari-hari. Ratusan pelajar mulai dari yang berseragam pramuka dari kwaracab, SMP, SMA, serta mahasiswa juga turut hadir sebagai peserta upacara.
Yang juga semakin mengentalkan nuansa Jawa, petugas dan pembina upacara Bupati Hafidz menggunakan bahasa Jawa saat menyampaikan amanat. Laporan komandan upacara pun disampaikan dalam bahasa Jawa.
Sebelum amanat pembina upacara oleh Bupati, Gunasih yang adalah Wakil Ketua DPRD Rembang membacakan naskah sejarah Rembang dalam bahasa Jawa. Sejarah Kabupaten Rembang pada masa kerajaan pun yang cukup penting pun disampaikan cukup terinci.
Setelah pembacaan naskah, dilanjutkan dengan amanat pembina upacara Bupati Hafidz. Dalam amanatnya, Bupati menyampaikan banyak hal. Terutama, sejumlah keberhasilan beserta beberapa penghargaan yang didapatkan di masa kepemimpinannya.
Bertema 'Menggali Potensi, Mengembangkan Inovasi, dan Meningkatkan Inovasi', Bupati Hafidz kurang lebih menyampaikan amanatnya selama 15 menit.
”Kabupaten Rembang soyo ketingal sahe. Kabukten soko indikator makro, antawisipun, setunggal, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang ing tahun 2018, gedene 6,18 persen. Luwih mundak seko 2017 gedene 5,4 persen.
(Kabupaten Rembang semakin terlihat baik. Terbukti dari indikator makro, di antaranya, satu, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang di tahun 2018 sebesar 6,18 persen, lebih besar dibanding 2017 sebesar 5,4 persen,” tutur Bupati.
DOK. BANG ANDREW FOUNDATION
PAKAI BUSANA JAWA: Bupati Rembang Abdul Hafidz
membacakan amanat upacara HUT ke-278 Rembang di Pendopo Museum RA Kartini
Rembang, Sabtu, 27 Juli 2019.
Selain itu, sejumlah lompatan-lompatan yang telah
dicapai selama masa kepemimpinannya juga turut disampaikan. Amanat Bupati pun mendapat
apresiasi dari peserta upacara berupa applause. Terutama, pada saat
menyampaikan bahwa untuk pertama kalinya, Rembang mendapat predikat opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2018.
Setelah prosesi upacara, Bupati Hafidz beserta Wabup
Bayu Andriyanto dan jajaran OPD yang berbusana adat Jawa diarak berjalan menuju
Panggung Gembira di Alun-Alun Rembang. Bupati beserta jajaran berjalan dengan
diiringi arak-arakan gunungan siwalan. Barisan paling depan tampak sekitar
50-an penari laki-laki dan perempuan menarikan Tarian Deres Lontar. (ndrew)
Komentar
Posting Komentar