Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Begini Akhirnya Ustadz Umar Hamdan yang Diduga Hina Gus Mus, Sesepuh NU

Gambar
Ustadz Umar Hamdan (kanan) berfoto bersama Gus Mus (tengah), Jumat (31/5/2019) FOTO-FOTO: MATA AIR RADIO REMBANG - Ustadz Umar Hamdan mendadak viral setelah memposting status yang berisi komentar terhadap doa yang dipanjatkan K.H. Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab dipanggil Gus Mus. Postingan yang kini sudah dihapus itu viral lantaran diduga mendiskreditkan Gus Mus yang merupakan sesepuh NU tersebut. Pada Jumat (31/05/2019) sore, menyusul tanggapan negatif dari banyak netizen, Ustadz asal Pamekasan Madura itu datang langsung ke Rembang dan sowan ke kediaman Gus Mus, di kompleks Ponpes Raudlatut Thalibin, Leteh. Kedatangannya sudah tentu untuk meminta maaf kepada Kiai kharismatik itu. Dikutip dari mataairradio.com, sebelum bersua Gus Mus, Umar sempat ditemui oleh Komandan Banser Rembang Zaenal Arifin dan beberapa santri di lantai dua bangunan pesantren putra. Dalam kesempatan itu, Kepala Satuan Koordinator Cabang (Kasatkorcab) Banser Rembang Zaenal Arifin sempat berta...

Mahasiswa Rembang Turun ke Jalan Sebut-sebut Jokowi dan Prabowo, Ada Apa?

Gambar
DOK.BANG-ANDREW SERUKAN PERSATUAN: Puluhan mahasiswa Rembang menggelar aksi di bundaran tugu Adipura, Rabu (29/5/2019) sore. KOTA – Puluhan mahasiswa Rembang turun ke jalan untuk menyerukan persatuan. Diawali dengan konvoi dari perempatan zaeni, aksi berakhir di bundaran Adipura, Jalan Pantura, Rabu (29/5/2019) sore. Beberapa atribut orasi turut menyertai peserta aksi. Beberapa spanduk yang dibawa antara lain bertuliskan “Indonesia Rumah Kita Bersama”, “Indonesia Bukan Sekedar Jokowi dan Prabowo”, “Tolak Provokasi yang Hancurkan Indonesia”, hingga “Hoaks Racun Bangsa.” Farid Muhammad Nur Azmi, Koordinator Aksi mengungkapkan, aksi tersebut bertujuan untuk mengakhiri kubu-kubuan yang saat ini masih kental antara kubu pendukung 01 dan 02. Aksi itu pun meminta agar kedua kubu untuk secepatnya bertemu. ”Kepada pihak 01 dan 02 untuk segera bertemu. Kalau tidak ketemu, pasti akan menimbulkan suatu perpecahan. Bangsa Indonesia akan mengalami pecah,” terangnya. Lebih lanjut...

Atlet MMA TV One Asal Rembang Terima Bonus Dari Bupati, Berapa Ya?

Gambar
DOK.BANG-ANDREW THR, LUR: Peraih medali emas pada Porprov 2018 lalu, Dwi Ani Retno menerima bonus secara simbolis dari Bupati Rembang di rumah dinas Bupati, Rabu, 30 Mei 2019 KOTA – Para atlet dan pelatih yang berhasil meraih podium pada Porprov 2018 lalu akhirnya tersenyum lega. Kemarin, sebanyak 13 atlet dan pelatih menerima bonus secara simbolis oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz di pendopo rumah Bupati. Didampingi jajaran KONI Rembang, bonus yang diterima para atlet dan pelatih bervariasi. Mulai dari Rp 35 Juta untuk emas untuk atlet, Rp 25 Juta untuk perak, dan Rp 15 Juta untuk perunggu.  Sedangkan pelatih Rp 20 Juta untuk emas, Rp 15 Juta untuk perak, dan Rp 10 Juta untuk perunggu. Total, bonus yang diberikan kepada mereka yang berprestasi itu sebanyak Rp 325 Juta sebelum dipotong pajak 5 persen. Dalam sambutannya, Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan terima kasih kepada para atlet yang telah beprestasi. Namun demikian, pihaknya menyadari dan memohon maaf sela...

Terkait "People Power", Begini Dawuh Tokoh di Rembang

Gambar
DOK. BANG-ANDREW. GUS ZAIM HARAP TENANG: Gus Zaim saat ditemui di kediamannya kemarin. REMBANG - Isu “people power” atau gerakan massa dalam beberapa minggu terakhir menjadi perbincangan nasional. Yakni aksi massa terkait tidak terimanya sebagian masyarakat terhadap hasil rekapitulasi KPU RI yang akan diumumkan pada 22 Mei 2019 mendatang. Atas isu tersebut, sejumlah tokoh di Kota Garam memberikan tanggapannya. Pengasuh Pondok Pesantren Kauman Lasem, Zaim Ahmad Ma'shoem menyebut gerakan “people power” melampaui batas. Sebab, sudah ada jalur hukum sesuai dengan mekanisme yang berlaku. "Gerakan yang bersifat masif menurut saya itu kurang pas. Karena semua ada mekanisme KPU, ada mekanisme Bawaslu," katanya saat ditemui di kediamannya, Selasa, 14 Mei 2019. Tokoh yang akrab disapa Gus Zaim itu menyatakan, masih adanya mekanisme yang bisa ditempuh, hendaknya tidak membuat sebagian masyarakat itu keluar dari koridor hukum. Menurut Gus Zaim, jika hanya sebatas hi...

Gus Ubaid: Pemerintah Adalah Pembantu Rakyat

Gambar
DOK. BANG-ANDREW: Gus Ubaid dalam diskusi setelah pemutaran Sexy Killers di Omah Asem, Desa Sridadi, Rembang, Kamis, 2 Mei 2019. REMBANG - Ubaidillah Ahmad atau yang akrab disapa Gus Ubaid memberikan perspektifnya persoalan lingkungan yang mendera bangsa ini. Menurut penulis buku Islam Geger Kendeng itu, pemerintah kurang serius menanggapi permasalahan lingkungan yang terjadi selama ini. Dalam diskusi usai nonton bareng film Sexy Killers di Omah Asem Desa Sridadi, Kamis (2/5/2018) malam lalu, Gus Ubaid bahkan menyebut, pemerintah sebenarnya adalah pembantu rakyat. Namun, sebagai pembantu rakyat, justru pemerintah sering membuat susah rakyat terkait permasalahan lingkungan. "Ini kok malah menyinggung pemerintah. Tidak apa-apa ya. Niat saya baik. Pemerintah kan pembantu rakyat, kita ini rajanya," terang pria yang kini tinggal di Bogor itu Gus Ubaid lalu mengkritisi kebijakan pemerintah dalam penyelesaian sengketa lahan. "Sebenarnya, rata-rata pemerintah in...

Ratusan Pelajar Cilik Asal Lasem Pawai Jelang Ramadan

Gambar
DOK. SD IT AVICCENA LASEM PAWAI: Pelajar cilik di Lasem pawai untuk mengingatkan masyarakat sebentar lagi Ramadan, kemarin. LASEM-REMBANG - Sebanyak 297 siswa pelajar dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Avicenna menggelar pawai, Jumat, 3 Mei 2019. Kegiatan yang diberi nama Pajero (Pawai Jelang Ramadhan) itu merupakan bentuk syiar agama dan memberitahu bahwa bulan Ramadan telah tiba. Digelar sejak pukul 08.30, pawai melewati rute sepanjang kira-kira 2,5 KM. Yakni Desa Soditan, ke barat melalui Masjid Jami’ Lasem ke timur, dan kembali ke sekolah lagi. Para pelajar cilik itu pun nampak antusias mengikuti Pajero. Ratusan pelajar cilik itu juga nampak membentangkan tulisan dengan pesan positif khas Ramadan. Seperti “Selamat menjalankan ibadah Puasa”, “Ahlan wa Sahlan Ya Ramadan”, hingga pesan yang cukup unik seperti “Hari gini tidak puasa? Apa kata dunia?”. Dalam pawai itu, para pelajar juga membagikan kurma yang dibagikan kepada masyarakat yang ditemui. Selain itu,...