Begini Akhirnya Ustadz Umar Hamdan yang Diduga Hina Gus Mus, Sesepuh NU
Ustadz Umar Hamdan (kanan) berfoto bersama Gus Mus (tengah), Jumat (31/5/2019) FOTO-FOTO: MATA AIR RADIO |
REMBANG - Ustadz Umar Hamdan mendadak viral setelah memposting status yang berisi komentar terhadap doa yang dipanjatkan K.H. Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab dipanggil Gus Mus. Postingan yang kini sudah dihapus itu viral lantaran diduga mendiskreditkan Gus Mus yang merupakan sesepuh NU tersebut.
Pada Jumat (31/05/2019) sore, menyusul tanggapan negatif dari banyak netizen, Ustadz asal Pamekasan Madura itu datang langsung ke Rembang dan sowan ke kediaman Gus Mus, di kompleks Ponpes Raudlatut Thalibin, Leteh. Kedatangannya sudah tentu untuk meminta maaf kepada Kiai kharismatik itu.
Dikutip dari mataairradio.com, sebelum bersua Gus Mus, Umar sempat ditemui oleh Komandan Banser Rembang Zaenal Arifin dan beberapa santri di lantai dua bangunan pesantren putra.
Dalam kesempatan itu, Kepala Satuan Koordinator Cabang (Kasatkorcab) Banser Rembang Zaenal Arifin sempat bertanya, mengapa sampai berkomentar demikian di media sosial? Padahal, komentar itu sangat tidak patut. Terbukti, membuat banyak netizen NU marah.
“Kalau ‘Abah’ (Gus Mus) pasti akan memaafkan, tapi kami santri-santrinya yang tidak terima. Apalagi ‘Abah’ dianggap mendoakan Indonesia hancur, padahal selama ini ‘Abah’ mendidik kita bahwa Indonesia adalah rumah bersama.
Tidak mungkin ‘Abah’ mendoakan rumahnya sendiri hancur,” kata Kasatkorcab Banser Rembang itu.
Umar sendiri mengaku sangat menyesal dengan tindakannya. Dia pun berjanji tidak akan mengulangi serta menjadikan kejadian tersebut sebagai pelajaran. Umar mengaku khilaf atas tulisannya di media sosial yang berpengaruh menyinggung beberapa pihak.
Umar yang tampak didampingi dua orang tersebut ditemui Gus Mus setelah berbuka puasa bersama di kediaman sang kiai yang juga sastrawan itu. Para tamu dijamu dengan sate ayam, tempe goreng, dan sayur garang asem, serta tidak lupa dengan sambal jeruknya.
Setelah berbuka Umar yang didampingi dua orang santrinya bernama Ali Maki dan Waridi menyampaikan maksud dan tujuannya datang ke Rembang. Yaitu ingin meminta maaf kepada Gus Mus terkait unggahan statusnya di facebook yang viral.
Gus Mus dengan santai, malah mengucapkan terima kasih kepada Umar karena telah dikritik terkait doanya. Karena menurut Gus Mus, kritik sangat penting untuk mengetahui kekurangan seseorang. Sebab, biasanya seseorang hanya mengetahui kelebihannya tanpa tahu kekurangannya.
Gus Mus menjelaskan, kadar keilmuan seseorang biasanya hanya fokus dalam keilmuan tertentu. Kadang ahli fiqih belum tahu ushul fiqih. Sudah tahu keduanya belum tentu ahli dalam tafsir dan begitu seterusnya.
Kiai yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU ini mengingatkan, agar hati-hati dalam menggunakan media sosial. Sebab tanggapan warganet dalam menyikapi sesuatu berbeda-beda.
“Saya terima kasih sudah dikritik, tapi lain kali jika ingin mengkritik langsung ke nomor pribadi saja. Jangan di media sosial, takutnya banyak ‘follower’ (Pengikut, red.) saya yang tidak terima,” tegas Gus Mus sambil memberikan nomornya ke Umar.
Saat dikonfirmasi reporter mataairradio.com, apakah Umar sebagai Anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ataupun Front Pembela Islam (FPI)?, dia menjawab tidak. Namun dia membenarkan jika dirinya merupakan bagian dari Relawan Prabowo-Sandi. (ndrew)
catatan: diolah beberapa bagian dari sumbernya: http://mataairradio.com/berita-top/ustaz-umar-hamdan-sowan-gus-mus-untuk-minta-maaf
Komentar
Posting Komentar