Kirun: Wong Tuo Nyoblose Bingung
DOK.BANG ANDREW
MENGHIBUR: Penampilan Kirun (dua dari kanan) bersama penampil lain dalam gelaran Pengajian Budaya di depan kantor Bawaslu Rembang, Sabtu (13/4/2019) malam.
REMBANG – Pemilu serentak 2019 akan dipuncaki pada Rabu lusa, 17 April. Berbagai agenda pun digelar untuk menyukseskan hajatan lima tahunan itu. Salah satunya dengan panggung hiburan Kirun yang digelar Bawaslu Rembang pada Sabtu (13/4/2019) malam.
Dalam kesempatan yang dihadiri ratusan orang itu, seniman panggung yang bernama asli Syakirun itu berpesan agar masyarakat menolak politik uang atau yang biasa dikenal “serangan fajar”. Sebab, masa depan bangsa dan negara terlampau penting jika pilihan hanya bergantung pada besaran uang yang diberikan caleg atau paslon.
”Jangan gadaikan cintamu kepada Bangsa Indonesia dengan Rp 25 ribu,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyebut, demokrasi di Indonesia yang menggelar pemilihan umum serentak bisa menjadi percontohan dunia. Sebab, pertama kalinya, memilih lima surat suara, yakni caleg DPRD kabupaten, caleg DPRD provinsi, caleg DPR RI, caleg DPD, dan presiden.
Meski demikian, satu hal yang juga menurutnya akan menjadi masalah yakni pemilih tua. Sebab, dengan banyaknya surat suara, tentu akan membuat bingung. Sosialisasi kepada mereka pun harus lebih optimal agar bisa mencoblos sesuai dengan ketentuan.
Pengajian budaya di malam minggu itu, meski sempat diguyur hujan namun ratusan penonton tetap antusias menyimak setiap acara. Selain berbagai elemen masyarakat, Bawaslu juga turut mengundang Bupati Rembang Abdul Hafidz. Bupati pun berpesan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya.
”Jangan sampai golput. Apalagi, kalau merujuk fatwa MUI, golput itu haram,” terangnya. (andrew)
MENGHIBUR: Penampilan Kirun (dua dari kanan) bersama penampil lain dalam gelaran Pengajian Budaya di depan kantor Bawaslu Rembang, Sabtu (13/4/2019) malam.
REMBANG – Pemilu serentak 2019 akan dipuncaki pada Rabu lusa, 17 April. Berbagai agenda pun digelar untuk menyukseskan hajatan lima tahunan itu. Salah satunya dengan panggung hiburan Kirun yang digelar Bawaslu Rembang pada Sabtu (13/4/2019) malam.
Dalam kesempatan yang dihadiri ratusan orang itu, seniman panggung yang bernama asli Syakirun itu berpesan agar masyarakat menolak politik uang atau yang biasa dikenal “serangan fajar”. Sebab, masa depan bangsa dan negara terlampau penting jika pilihan hanya bergantung pada besaran uang yang diberikan caleg atau paslon.
”Jangan gadaikan cintamu kepada Bangsa Indonesia dengan Rp 25 ribu,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyebut, demokrasi di Indonesia yang menggelar pemilihan umum serentak bisa menjadi percontohan dunia. Sebab, pertama kalinya, memilih lima surat suara, yakni caleg DPRD kabupaten, caleg DPRD provinsi, caleg DPR RI, caleg DPD, dan presiden.
Meski demikian, satu hal yang juga menurutnya akan menjadi masalah yakni pemilih tua. Sebab, dengan banyaknya surat suara, tentu akan membuat bingung. Sosialisasi kepada mereka pun harus lebih optimal agar bisa mencoblos sesuai dengan ketentuan.
Pengajian budaya di malam minggu itu, meski sempat diguyur hujan namun ratusan penonton tetap antusias menyimak setiap acara. Selain berbagai elemen masyarakat, Bawaslu juga turut mengundang Bupati Rembang Abdul Hafidz. Bupati pun berpesan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya.
”Jangan sampai golput. Apalagi, kalau merujuk fatwa MUI, golput itu haram,” terangnya. (andrew)
Komentar
Posting Komentar