Dosen La Trobe University Australia Ngajar Mahasiswa PGSD UMK

BERBAGI: Prof. Ass. Philip D. Trebilcock, Ph.D dari La Trobe University memberikan paparan saat kuliah umum di Universitas Muria Kudus, Rabu, 12 Desember 2018. Foto: Humas UMK.

KUDUS – Dua Dosen La Trobe University Australia mengajar mahasiswa jurusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) Universitas Muria Kudus (UMK). Dosen tersebut juga menawarkan mahasiswa PGSD UMK untuk belajar di universitas La Trobe, tentunya kemampuan Bahasa Inggris sudah mumpuni.
Dua dosen tersebut memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa PGSD di ruang seminar lantai gedung J UMK. Uniknya, dosen asli Australia yang menjadi narasumber juga bisa berbicara Bahas Indonesia, walaupun tidak terlalu lancar.
Narasumber dari La Trobe University Prof. Ass. Philip D. Trebilcock, Ph.D mengatakan, menjadi guru, terutama guru untuk sekolah dasar memang harus didasari dengan rasa sayang. ”You must love him and believe him,” katanya kemarin (12/12/2018).
Semua siswa memiliki karakter dan kemampuan masing-masing, sebagai guru harus mampu membantu siswa dalam memahami pelajaran yang ada. Sehingga guru jangan sampai putus asa dalam memberikan pelajaran ketika ada murid yang kebetulan sulit memahami pelajaran.
Menurutnya, guru juga harus membayangkan bahwa muridmu adalah anakmu. Sehingga seorang guru harus dituntut untuk kerja keras dan terus belajar, karena untuk menjadi guru yang baik tidaklah instan. ”Guru yang baik harus jujur, good person,” terangnya.
Sebagai guru juga harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi, karena akan sangat menunjang dalam mengajar. Jangan sampai guru tidak percaya diri, tentunya untuk menumbuhkan percaya diri harus terus belajar dan menguasai apa yang diajarkan.
Sementara itu, narasumber kelahiran Ambon, Prof. Ass. Marthin G Nanere, Ph.D mengatakan, seseorang yang paling penting dilihat dari attitude atau kelakuan yang baik.
”Guru wajib memiliki attitude yang baik,” imbuhnya.
Di Australia, attitude menjadi penilain paling penting ketika perusahaan melakukan seleksi karyawan. Ketika ada orang pintar namun attitude tidak baik, perusahaan tidak akan memilihnya.
Namun ketika kecerdasannya biasa dan memiliki kelakukan yang baik, maka perusahaan akan memilihnya. Karena ketika nanti diterima dipastikan akan mempelajari kondisi pekerjaannya, sehinggga bisa menguasai pekerjaannya dengan baik. ”Attitude paling utama, sebagai manusia don’t give up to learn,” jelasnya.
Dirinya juga memberikan tips dalam mengajar, di setiap kelas, dipastikan kemampun siswa berbeda-beda. Setiap mengajar, dirinya selalu menyiapkan pertanyaan yang sulit, sedang dan mudah.
Pertanyaan sulit akan diberikan kepada siswa atau mahasiswa yang pintar, karena mahasiswa pintar kadang bosan karena materi yang diberikan sudah dipahami. Padahal teman lainnya belum memahami karena membutuhkan waktu lebih untuk memahami.
”Itu trik yang saya pakai, karena memang setiap siswa pasti memiliki kemampuan berbeda, kita harus tahu itu,” ungkapnya.
Dirinya juga menawarkan kepada mahasiswa PGSD yang hadir untuk belajar di La Trobe University, tujuannya agar mahasiswa memiliki pengalaman lebih. Pihaknya akan menyiapkan kebutuhan selama belajar di La Trobe University. (lis/ndrew)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persiku Junior Lolos 12 Besar Piala Soeratin Jateng

Tentang Malam Minggu, dan Antara Malam yang Sibuk dan Menyenangkan

Daftar Pesepakbola dan Pelatih dengan Penghasilan Tertinggi