Kiai Said Aqil Ketua PBNU Hadiri Haul di Pondok Gus Mus
KHARISMATIK: K.H. Saiq Aqil memberikan mauidhoh
hasanah dalam pengajian umum Ponpes Raudhotut Tholibin dalam rangka Maulid Nabi
dan Haul Masayikh, Selasa (13/11/2018) malam.
KOTA – Ponpes Raudlatut Tholibin (Taman Pelajar
Islam) asuhan K.H. Muhsthofa Bisri (Gus Mus) menggelar serangkaian agenda
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Masyayikh 1440 pada Senin (12/11)
hingga Selasa (13/11) malam. Dalam serangkaian acara tersebut, ulama
kharismatik K.H. Maimun Zubair dan ketua umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama), Said Aqil Siraj turut hadir dalam pengajian umum Selasa (13/11) malam.
Haul masyayikh yang dimaksud dalam agenda kali ini
yakni K.H. A. Cholil Harun, K.H. Chamzawi Umar, K.H. Bisri Mustofa, Nyai Hj.
Ma’rufah Bisri. Selain itu juga K.H. Suyuti, K.H. Umar Faruq, K.H. M. Cholil
Bisri, K.H. Adib Bisri, Nyai Hj. Faridah Bisri, dan Nyai Hj. Siti Fatmah.
Serangkaian agenda dibuka dengan Tahtiman pada Senin
(12/11) ba’da Maghrib di makam Kabongan Kidul Rembang. Setelah itu dilanjutkan
dengan Halaqoh Kebangsaan di aula utama pondok.
Pada Selasa (13/11) pagi, agendanya yakni temu
alumni di aula utama pondok. Siangnya, sekitar pukul 14.30 digelar tahlil umum
yang diikuti masyarakat sekitar di makam Kabongan Kidul. Adapun Selasa (14/11)
malam digelar pangajian umum dengan pembicara ketua umum PBNU K.H. Said Aqil
Siraj. Sebelumnya, ketua tanfidziyah PWNU Jawa Timur, K. Marzuki juga
memberikan petuahnya kepada jamaah.
Dalam ceramahnya, K.H. Saiq Aqil Siraj salah satunya
menyoroti pentingnya hadits selain Al Qur’an yang menjadi pegangan para kiai
sesepuh. Setelah Al Qur’an dan hadits, berikutnya adalah akal. Yang kemudian
dijabarkan sebagai Ijma.
”Akal itu sumber hukum. Akal ramai-ramai itu Ijma’,
konsensus, kesepakatan ulama. Contohnya, salat lima waktu. Memang dijelaskan
salat itu wajib, tapi prakteknya seperti apa kan yang menjelaskan kan Ijma’
ulama,” paparnya.
Komentar
Posting Komentar