Semakin Ngocehnya Bagus, Semakin Mahal

Memelihara burung bagi sebagian masyarakat merupakan keasyikan tersendiri. Ketika mud sedang tidak bagus, mendengar ocehan burung seringkali bisa membantu mengembalikan mud yang hilang. Banyaknya masyarakat yang suka memelihara burung, membikin para penjual burung tak pernah sepi peminat.
Salah satu penjual burung di Jalan Kyai Telingsing, Pendi, mengaku penjualan burung selalu stabil sepanjang tahun. Tidak ada bulan-bulan atau masa-masa tertentu yang membuatnya sepi pemninat.
“Kalau bulanan, biasanya pas akhir bulan dan akhir bulan. Pas setelah orang-orang kantor gajian biasanya,” ungkapnya.
Mengenai jenis burung yang paling diminati konsumen, Burung Kenari masih menjadi primadona. Warna bulunya yang enak dipandang mata dan berkicaunya yang bagus dan lama menjadikan burung jenis ini banyak diburu pembeli. “Biasanya burung kenari yang sering dicari. Soalnya ngocehnya keras dan lama. Mereka (para pembeli, Red) suka yang begitu,” ungkapnya.
Untuk kenari usia 4 bulan, harganya adalah sekitar 60 ribuan. Sedangkan kenari dewasa yang sudah bisa berkicau, harganya bisa naik menjadi 240 ribuan.
Selain kenari, burung Lovebird juga burung yang digemari pembeli. Burung jenis ini disukai karena berkicaunya yang khas. Burung ini berkicau dengan mengekek panjang. “Berkicaunya yang ngekek ini yang disenangi pembeli,” ucap dia.
Mengenai burung yang paling mahal, dia bercerita, pernah menjual burung murai medan dewasa seharga 4,5 juta rupiah. Meskipun, untuk burung jenis ini dia tidak terlalu punya banyak koleksi.
“Soalnya burung-burung jenis ini ada banyak sekali jenisnya. Ada murai kalimantan, murai medan, beberapa jenis lain,” terangnya.
Dia mengaku, koleksi burungnya juga sering diburu anak-anak sekolah. Mereka biasanya membeli hanya untuk mainan saja. “Karena yang dibeli itu burung emprit atau burung tongcrit yang harganya 15 ribu per ekornya,” katanya.

Di tokonya, dia mengoleksi banyak sekali burung. Di antaranya ada burung poci, kacer, jalak, prenjak, ciblek, trucuk, murai dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain yang keras dan tahan lama berkicaunya, burung yang menang lomba juga harganya semakin mahal dari harga aslinya. Pendi juga menerima burung untuk tukar tambah. Sehingga, bisnisnya bisa terus berjalan.  (ful) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persiku Junior Lolos 12 Besar Piala Soeratin Jateng

Tentang Malam Minggu, dan Antara Malam yang Sibuk dan Menyenangkan

Daftar Pesepakbola dan Pelatih dengan Penghasilan Tertinggi