UKM PECINTA HARI LIBUR


Seorang teman sms saya, sore-sore, begini bunyinya: besok Jum’at libur gak? Waktu itu hari Minggu. Saya tidak balas. Saya curiga, ini pasti akal-akalan teman saya yang lain, yang ikut UKM Pecinta Hari Libur. Dan benar, selang beberapa jam, giliran teman saya yang saya curigai tadi yang sms: bro, besok Jum’at ada kuliah gak?

Sebut saja namanya En. Saya terus terang tidak tahu sejak kapan dia mengikuti UKM Pecinta Hari Libur. Yang saya paham, dia sudah tidak ikut organisasi apapun di kampus, kecuali itu tadi. Dia sangat berbakat dalam berbagai hal sebenarnya, misalnya teater, membaca puisi, mengapresiasi puisi, ikut-ikut lomba puisi dan memenangkan lomba tersebut.

Di kelas, di rombel kami, dia, atau pendapatnya sering dibikin-bikin teman-teman yang lain, sebagai pendapat yang kontroversial. Padahal sebenarnya dalam forum diskusi yang sering diadakan di kelas, ia tergolong salah satu dari beberapa yang paling aktif. Saya sebenarnya tak habis pikir, mengapa ia mengikuti UKM Pecinta Hari Libur. Padahal ada beberapa UKM lain yang menurut saya, sangat cocok untuknya: misalnya UKM Cakra, Teater SS, BP2M dan lain-lain, tapi itu pilihan dia.
Sejarahnya adalah begini: beberapa bulan lalu, yang saya tidak tahu tepatnya, sepertinya, dia sudah menemukan jodohnya. Dalam arti bahwa seseorang yang sedang berhubungan dekat dengannya, ia sebut sebagai calon pendamping hidup. Ia menyebutnya “Mas.”  Sepertinya memang semenjak itu, karena sejak itu ia memang tidak terlibat aktivitas organisasi di kampus, ia menjadi seorang yang orang akan menyebutnya: si tukang pulang. Tidak banyak yang tahu memang, ketika kemudian ia mencoba membentuk sebuah gerakan bernama Komunitas Pecinta Hari Libur.

Alasannya pulang sebenarnya sangat jelas meskipun ia tak pernah melontarkannya secara langsung. Dari sudut pandang sederhana, dapat diterka bahwa ia mendadak menjadi pecinta hari libur karena hanya di hari libur itulah ia berpeluang untuk pulang ke kampung halaman. Di kampung halaman inilah, ia, dan seyakin-yakinnya, bertemu dengan “Mas.”

Sesudah itu, ia menjadi tokoh pejuang hari libur, terlebih pada tanggal-tanggal atau hari yang terjepit. Alih-alih agar tidak dianggap masih menjadi bagian dari komunitas Pecinta Hari Libur, ketika ada hari atau tanggal yang berpotensi untuk “dimerahkan”, ia akan menyumbang suara, agar tanggal yang hitam itu bisa dicat merah.

Kecerdasannya di sini ternyata teruji. Ketika ia mendapat tekanan dari beberapa teman perihal terlalu cintanya pada hari libur, ia akan meminta teman dekatnya untuk menyatakan pandangannya, yang kemudian akan menggiring opini publik untuk meloloskan tanggal yang hitam dijadikan merah saja. Beberapa kali memang sempat berhasil. Dan ia memang patut diapresiasi.



Kembali ke sms yang dikirim pada hari Minggu, begini perhitungannya. Rabu besok, adalah hari pemilu, karena bertepatan dengan tanggal 9 April 2014. Besar kemungkinan akan diputuskan sebagai hari libur. Sedangkan hari Kamis, sudah diputuskan bersama dosen terkait, pertemuan di kelas diganti mencari materi dan mengerjakan proposal seminar dimana saja. Nah, karena Sabtu dan Minggu sudah tentu tidak ada kuliah, ia bermaksud memerahkan hari Jum’at yang menurut manusia Indonesia sekarang disebut sebagai tanggal yang “terjepit”. (Saya sebenarnya kasihan, karena terjepit itu tidak enak, kecuali terjepit yang itu....)



Begini, intinya adalah saya sangat mengapresiasi usaha si En untuk memerahkan hari Jum’at besok itu. Karena itu memang bagian dari tanggung jawabnya sebagai Ketua dan satu-satunya anggota komunitas Pecinta Hari Libur. (meskipun komunitas biasanya melibatkan beberapa kepala) tapi ketika gerakannya itu mendapat tentangan dari beberapa temannya, seharusnya ia bisa sedikit mengelus dada, menyabarkan hatinya, bahwa ia memiliki teman-teman lain yang juga wajib didengarkan aspirasinya.
Nah, sekarang, siapa yang sudah sarapan pecel?
Silakan hubungi nomer berikut untuk menjadi bagian dari komunitas pecinta hari libur yang beberapa waktu lalu diresmikan menjadi UKM Pecinta hari libur: 0855000000



#RadenMasGendeng


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persiku Junior Lolos 12 Besar Piala Soeratin Jateng

Tentang Malam Minggu, dan Antara Malam yang Sibuk dan Menyenangkan

Daftar Pesepakbola dan Pelatih dengan Penghasilan Tertinggi