Gledek Samber Televisi-televisi di Gayas


Sabtu pagi (22/3/2014) sekitar pukul 09.00 WIB, warga dusun Gayas gempar. Mereka ketakutan bukan kepalang. Gledek berkali-kali menyambar. Gledek ini, adalah gledek yang paling dahsyat selama beberapa tahun terakhir. Beberapa warga yang pada saat kejadian ada di sawah, mendadak pulang. Ya, mereka ketakutan.
Selain telah merenggut perasaan ketakutan dan khawatir, gledek yang amat dahsyat ini juga merenggut nyawa televisi sejumlah warga. Di kampung wetan sendiri, setidaknya ada 6 yang menjadi korban, yakni televisi milik Mbak Kom, Kang Sanuri, Mbak Zainab, Mbah Yai Asykuri, Pak Nasir, dan saya lupa yang satunya. Haha.
Menurut penuturan Mbak Kom, salah satu korban televisi mati, ia sedang ada di rumah ketika gledek berdentam.
“Lha tak kiro ki, tipine jup e wes tak copot, ndes. Tapi kok jebul jup kipas seng tak copot. Terus tipine tak setel, rak iso murup. Aku sedih. Nggluntung-nggluntung. Pas aku takok-takok tonggo, eh jebul ono koncone akeh.” Papar ibu satu anak dan tengah hamil 6 bulan tersebut.
Ia merasa agak lega karena ternyata tidak hanya televisi miliknya saja yang menjadi korban gledek tersebut. Buntut tewasnya tivi Mbak Kom, ia yang karena rumahnya berada di dekat sawah dan pring2, ia mencoba meminta bantuan kepada para tetangga untuk meminjamkan televisinya. Maklum, rumahnya ini tidak dekat dengan jalan raya, dan ada di kawasan yang sangat sepi dan menakutkan ketika malam. Maka, ia merasa, televisi adalah temannya yang paling setia. Nah, ketika televisinya mati, siapa yang akan menemaninya selain anak satu-satunya pemirsa, ya begitulah...
Kok berita ini malah ngomongin Mbak Kom ya.. ya sudah lanjut saja ya..
Begini, kemudian Mbak Kom teringat ada tetangga yang memiliki televisi 2 biji. Ia adalah keluarga bang Andrew. Karena keluarga Bang Andrew adalah keluarga yang biasa minta tolong Mbak Kom dan sebaliknya, maka, dengan senang hati, keluarga Bang Andrew meminjamkan televisi yang sebenarnya bekasnya Mbah Jan tersebut.
“Televisi itu sebenarnya bekas Mbah Jan(warga kampung kidul) dan rusak, lha trus didandakke, trus iso apek tekan seprene.” Kata jubir keluarga Bang Andrew, lik Cash Man.
Mbak Kom sendiri, sebenarnya juga sudah ada dua pesawat televisi terpampang di rumahnya. Satu di ruang tamu, satu di kamar pribadi. Nah, televisi di ruang tamu, menurut penuturannya, bisa muncul gambarnya setelah ditunggu selama lima menit. TV yang ini kemudian nganggur. TV yang tersamber gledek adalah TV yang ada di kamar pribadinya.
“TV yang saya pinjam dari keluarga Bang Andrew ini untuk di kamar pribadi saya. Nanti saya kembalikan kalau suami saya sudah pulang,” pungkas perempuan asal Demak tersebut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persiku Junior Lolos 12 Besar Piala Soeratin Jateng

Tentang Malam Minggu, dan Antara Malam yang Sibuk dan Menyenangkan

Daftar Pesepakbola dan Pelatih dengan Penghasilan Tertinggi