Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Semburan Gas di Wirosari Hebohkan Warga

Gambar
DOK. CAMAT WIROSARI Warga memasang pralon tempat ditemukannya gas pada akhir pekan lalu.  GROBOGAN, – Semburan gas di RT 01 RW 02 Desa Tanjungrejo, Wirosari menggegerkan warga. Semburan gas mulai muncul saat pengeboran mencapai kedalaman 40 meter. Rencana awalnya, warga akan membuat sumur bor dengan kedalaman 45 meter. Akibat semburan gas tersebut, pengeboran pun dihantikan. Camat Wirosari Kunia Sandi mengungkapkan, semburan pertama kali terjadi pada Kamis (2/1/2020) lalu. Setelah dipastikan yang menyembur tersebut merupakan gas, warga pun berinisiatif memasang pipa pralon sepanjang 2 meter. Setelah itu, pihak perwakilan Dinas ESDM (Energi Sumber Daya Manusia) Jateng  pun memantau langsung kondisi di lokasi. ”Pipa casing akhirnya dicabut, sumur ditutup warga dengan krakal dan semen pada Jumat malam sekitar pukul 22.00,” terangnya. Kunia menambahkan, dari semburan gas tersebut tidak terdapat bau H2S. Dan, berdasarkan pengakuan warga, kata Kurnia, telah terjadi beb...

Jebakan Tikus jadi Senjata Makan Tuan di Penawangan Grobogan

Gambar
POLSEK PENAWANGAN OLAH TKP: Petugas Polsek Penawangan melakukan olah TKP tempat ditemukannya warga yang meninggal kesetrum, kemarin, 7 Januari 2020. GROBOGAN – Senjata makan tuan. Begitulah kiranya kalimat yang pas mewakili kejadian yang menimpa warga Dusun Paras, Desa Toko, Kecamatan Penawangan. Bagaimana tidak, Marjan (60), warga tersebut meninggal setelah tersengat listrik jebakan tikus yang dipasangnya sendiri di sawahnya. Meski diduga sudah meninggal sehari sebelumnya, namun jenazah Marjan baru ditemukan kemarin pagi oleh istrinya, sekitar pukul 06.00 pagi. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, pada Senin (6/1) pagi korban berpamitan kepada istrinya, Suliyem (57) sebelum berangkat ke sawah. Namun hingga sore, sekitar pukul 18.00, korban tak kunjung pulang. Suliyem pun memberitahukan kepada tetangga sekitar yang kemudian membantu mencari korban. Hingga malam, tak ada tanda-tanda korban ditemukan. Baru keeseokan harinya, atau kemarin, Suliyem mendapati suaminya dal...

Bupati Grobogan Tinjau Tanggul yang Jebol di Karangrayung dan Godong

Gambar
TURUN LANGSUNG: Bupati Sri Sumarni beserta forkompimda Grobogan meninjau lokasi tanggul jebol di dua desa di dua kecamatan, Kamis, 2 Januari 2019.    Bakal Datangkan Alat Berat ke Lokasi GROBOGAN -   Bupati Grobogan Sri Sumarni meninjau tanggul jebol di dua desa di Kecamatan Godong dan Karangrayung, kemarin. Bupati beserta forkompimda melihat langsung kondisi tanggul yang jebol serta menginstruksikan agenda penangannya. Dalam kesempatan itu, Bupati tampak mengenakan sepatu boot karet untuk mencapai lokasi yang cukup berlumpur. Di sela tinjauannya, Bupati pun menyampaikan instruksinya untuk penanganan tanggul yang jebol tersebut. ”Kami akan duduk bersama dengan OPD terkait, untuk mencari solusi agar penanggulangan tanggul jebol ini bisa teratasi dengan baik,” ungkapnya, Kamis (2/1/2020). Untuk itu, Bupati mengharapkan warga setempat yang terkena dampak normalisasi nantinya bisa memaklumi terkait penanganannya. Sebab, akan ada alat berat ke lokasi yang ...

Setuju Gus Dur, Setuju Kiai Said

Gambar
Kiai Said, poto nyomot di Facebook. hehe.  Wallpaper hp pada poto di bawah ini sudah penulis pakai kurang lebih setahun. Kira-kira beberapa hari setelah "Ulil Radar" selesai ditugaskan di Blora setahun lalu. Ada ceritanya sendiri. Hehe. Penampakan wallpaper handphone penulis hingga saat ini. hehe.  Penulis dengan kaus Gus Dur. hehe. Desember 2019 Pertanyaannya, mengapa Gus Dur dan Bung Karno di bawah sedangkan Cak Nun di atas? Jawaban pertama, suka-suka yang bikin lah. Jawaban kedua, ya karena yang atas masih sugeng, terserah-serah kami pemakainya lah pertimbangannya. Lalu pertanyaan kedua, mengapa dari status-status Anda-misalnya ada yang tanya-seakan-akan tidak suka (atau mungkin ada yg beranggapan anti) NU? Tentu saja tidak ada jawaban resminya. Tetapi demi pembelaan sedikit, agar prasangka tidak mengembang, ada lah klarifikasi. (nggaya, haha) Sudah barang tentu tidak mungkin penulis tidak NU (meskipun cuma NU kultural). Sejak Madin sampai MTs (kalau ...