UKM RAPAT: Timbangan-Timbangan dan Pandangan Politik

Ide ini terinspirasi dari seseorang, yang adek tingkat saya, Ninuk sebut sebagai Momom eN. Koordinator Departemen Luar Negeri HIMA BSI 2013 ini, suatu kali, dulu, pernah menyebut bahwa HIMA adalah UKM RAPAT. Saya ngakak seketika. Sayang sekali waktu itu di dekat saya tidak ada kursi. Kalau ada, pasti saya gigit.
Begini, ungkapan itu tidak ada benarnya-setidaknya menurut saya-kalau kita takut akan dituntut oleh fungsionaris HIMA waktu itu dan sekarang, ketika kita akan mengatakan: itu tidak ada salahnya. Saya memang tak pernah menerima penjelasan resmi dari (Momom) eN. Tapi menurut pikiran saya akan seperti berikut ini:
Ketika KKL, saat kunjungan ke Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, saya masih ingat, salah seorang fungsionaris di sana menyebut bahwa HIMA dan BEM atau organisasi lainnya di kampus hanyalah “Event Orgaanizer” bagi kampus. Kegiatannya tak lain hanyalah melaksanakan segala kegiatan yang hasilnya tidak jauh dari pencitraan kampus.
Saya berpikir, mencerna ungkapan tersebut. Kemudian marilah kita teliti lebih lanjut.
Sederet progja sebuah organisasi yang jelas, tiada lain tiada bukan, kebanyakan selalu berkaitan dengan kegiatan yang bersifat mendatangkan atau menarik minat orang banyak. Di HIMA BSI misalnya, ada yang dinamakan seminar nasional, Pesta Indonesia, Semarak Indonesia, Gebyar Mahasiswa, dan lain-lain. Progja-progja itu adalah kegiatan yang cukup besar dan biasanya memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang.
Saya pernah memperoleh ilmu dari teman-teman divisi EO (Event Org) di REM, bahwa EO, kurang lebih  adalah sebuah kepanitiaan yang mengurusi dari pra acara, acara, dan pascaacara.
Nah, dalam sebuah kegiatan, apalagi yang cukup besar, mau tak mau kita tak dapat terpisah dari yang namanya persiapan (pra acara), berkaitan dengan pengertian EO tadi. Persiapan yang matang, dibutuhkan waktu yang panjang. Waktu yang panjang itu, dalam mempersiapkan sebuah acara perlu tim yang solid, dan intinya adalah perlu banyak orang. Tim yang solid, dalam rangka menyolidkan tim itu, tidak bisa dilepaskan dari koordinasi. Koordinasi yang paling efektif, dilakukan dengan cara tatap muka langsung. Tatap muka langsung dan dilakukan secara berkelompok atau mellibatkan banyak kepala inilah yang disebut sebagai rapat.
Semakin besar acara, maka akan semakin butuh perencanaan yang matang. Semakin butuh perencanaan yang matang, semakin membutuhkan waktu yang panjang, dan inilah yang membuat rapat persiapan sebuah acara bisa berjalan selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Perbedaan LK UKM dan LK non UKM bisa dilihat di sini: Ketika di UKM, sembari menyiapkan sebuah acara, kita akan dikenalkan atau belajar tentang suatu ketrampilan yang tentu saja, sesuai dengan bidang UKM tersebut. Selain membuat sebuah acara atau event, kita juga diajari memasak- kalau kita di UKM Boga, kita diajari menulis berita-kalau di BP2M, kita diajari siaran-kalau kita di REM FM dan sebagainya. Ini yang tidak didapatkan di LK non UKM, yang biasanya hanya mengurusi acara demi acara tanpa keterampilan tertentu.
Namun demikian, untuk menghindari kutukan dari mereka yang (hanya) aktif di HIMA, BEM fakultas dan BEM univ., kita tentu tidak bisa melepaskan UKM dari kekurangan. Misalnya di kebanyakan UKM, anggota tidak dapat dihitung dengan pasti. Tanyalah pada anak KOPMA misalnya, mereka punya ribuan anggota-yang saya tak yakin ketuanya tahu jumlah pasti anggotanya- karena setiap anggota akan mendapatkan kartu tanda anggota, dan mereka banyak yang hilang ditelan angin. Atau tanyalah pada UKM Marching Band, berapa anggota pastinya. Dan banyak UKM tidak tahu jumlah anggotanya secara pasti. Karena, keaktifan anggota dinilai berdasarkan seringnya ia nongol di markas UKM tersebut.
Dan itu yang tidak terjadi di HIMA dan BEM. HIMA dan BEM selalu memiliki jumlah yang jelas dan pasti. Karena mereka selalu punya sistem seleksi mandiri, bukan seleksi alam -yang menjadi filosofi UKM. Kelebihan HIMA-BEM lain adalah mereka selalu rapat dengan lebih tertib. Misalnya ketika ada yang tidak hadir, kebanyakan mereka akan memberikan alasan yang jelas. Kemudian, sisi keterlambatan rapat juga masih dalam menit yang dapat ditolelir.
Bagi Anda pecinta tulisan, mungkin akan sadar bahwa tulisan ini terlalu melebar dari judul. Tapi lihatlah ketek Anda, kalau bisa. LHOH! RAK NYAMBUNG
Pada dasarnya, HIMA, adalah organisasi mahasiwa intra kampus. Karena organisasi siswa intra sekolah disebut OSIS. Himpunan Mahasiswa, oleh saudari saya si tukang iseng tadi, disebut sebagai UKM Rapat. UKM selalu memiliki kelebihan dalam bidangnya. Nah, UKM Rapat, berarti ahli di bidang rapat-merapat. Rapat di HIMA memang sangat maju. Bahkan salah satu dosen BSI yang juga pendamping HIMA pernah menyebut bahwa rapat HIMA lebih keren dari rapat dosen: setiap yang hadir mencatat setiap huruf yang keluar dari mulut anggota lain yang sedang laporan.
Selain itu, sebagai UKM Rapat, rapat yang berkualitas selalu melahirkan ide-ide yang cemerlang. Selain melatih kemampuan berbicara di depan publik-minimal ketika menyampaikan laporan, UKM Rapat akan memajukan para anggotanya melalui rapat, rapat, dan rapat.
Namun demikian, perlu diklarifikasi bahwa HIMA dan BEM tidak sekedar menjalankan acara-acara untuk mahasiswa di luar kepenguruan. Ada beberapa acara yang dibuat untuk keperluan menggalang semangat para anggota. Misalnya Pemantapan, Makan Bareng, dll. Sehingga, HIMA dan BEM tidak dapat dikatakan sebagai UKM Rapat-kecuali untuk kepentingan iseng2, seperti tulisan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persiku Junior Lolos 12 Besar Piala Soeratin Jateng

Tentang Malam Minggu, dan Antara Malam yang Sibuk dan Menyenangkan

Daftar Pesepakbola dan Pelatih dengan Penghasilan Tertinggi