Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Mantab Nyabup, Bu Kokok Minta Restu

BLORA -  Bu Kokok alias Umi Khulsum Djoko Nugroho nampaknya mulai benar-benar mantab mencalonkan diri sebagai bupati Blora. Kemarin pagi, istri Bupati Djoko Nugroho itu memasang status di aplikasi chat Whatsapp (WA) flyer (poster) dirinya berdampingan dengan Agus Sugiyanto.  Sebelum memasang status WA tersebut, sosok yang juga Ketua TP PKK Blora itu terlebih dulu memasang status yang diakhiri dengan memohon doa restu. Berikut statusnya: “Assalamualaikum wr. wb. Sugeng injing, Jumat Sehat, Jumat Sehat. Semoga semua sahabat dan keluarga tansah pinaringan sehat. Bismillahirrohmanirrohim… Berangkat… Laa Haula walaa quwwata illa billaahililaliyyil adzimi.. Mohon doa dan restu semuanya…”  Usai status tersebut, tampak status foto dirinya berdampingan dengan Agus Sugiyanto, lengkap dengan keterangan Calon Bupati Blora dan Calon Wakil Bupati Blora. Di bawahnya juga terdapat tagline “Blora Sejahtera dan Bermartabat”. Di bagian atas juga terdapat tiga logo partai. Ketiganya yakni Pa...

Peradaban Kuno sampai Sekarang

======= Kaleidoskop Bhumi Jawa ======= (Sejak Zaman Purba sampai Zaman Modern)  Diambil dari kompilasi babad, kidung, naskah, prasasti, wiki & buku sejarah. 10.000 SM – Kebudayaan Gunung Padang muncul di Cianjur. 9500 SM – Kebudayaan Goa Pawon muncul di Bandung. 7500 SM – Kebudayaan Pangguyangan muncul di Sukabumi. 4000 SM – Tahap kedua Kebudayaan Gunung Padang. 3000 SM – Kebudayaan Cibedug muncul di Lebak. 2000 SM – Tahap ketiga kebudayaan Gunung Padang. 1000 SM – Kebudayaan Cipari muncul di Kuningan. 800 SM – Kebudayaan Pasir Angin muncul di Bogor. 500 SM – Cipari ditinggalkan. 400 SM – Gunung Padang ditinggalkan. Kebudayaan Buni muncul di Bekasi. Pasir Angin kemungkinan berkembang menjadi peradaban kuno Caringin Kurung. 100 M – Buni berkembang menjadi peradaban Sagara Pasir. Peradaban Teluk Lada muncul di Pandeglang. 130 M – Dewawarman, seorang perantau dari Pallawa mendirikan kerajaan Salakanagara di Teluk Lada. 132 M – Berita Cina menyebutkan tentang keberadaan Salakanagar...

Pasutri di Blora 48 Tahun Menjadi Perajin Caping

Gambar
Sehari Dapat Satu, per Buah Dijual Rp 30 Ribu PASANGAN PERAJIN CAPING: Sukarti (64) dan Joyo Gudel (65) setia membuat caping di rumahnya di Dusun Bangking, Kelurahan Tambahrejo, Kecamatan Blora.  Diboyong sang suami di usia 16 tahun, Sukarti (64) hingga kini masih setia membuat caping. Bersama suaminya, Joyo Gudel (65), ia bertahan hidup di rumahnya yang sangat sederhana. Meski merupakan pasangan senja, mereka tak sekalipun mendapat bantuan dari pemerintah. Di atas lantai tanah, Sukarti tampak cekatan menganyam caping yang sudah hampir jadi. Kulit tangan dan seluruh badannya memang sudah keriput, tapi ketrampilan menganyam itu tak luntur sedikit pun. Berkaus oblong kuning yang sudah lusuh dan berjarit, dia tampak sangat tekun mengerjakan capingnya. Dan begitulah hari-harinya dia habiskan bersama sang suami selama 48 tahun. Aktivitas lainnya di rumah adalah bercengkrama dengan tetangga dan sesekali melayani pembeli di warung mungilnya. Sesosok pria 65 tahun di sisinya. D...