Biarkan Tuhan Membiarkan

by Ahmad Mbarik | 12 Des 2016

Mulai ada yang menakhodai pikiranku untuk kembali ke dermaga mengambil sesuatu yang seharusnya dibawa dalam pelayaran...
Maaf, Tuhan...
Ini bukanlah tindakan makar terhadap kuasamu...
Aku menyebutnya memperjuangkan apa yang kau perintahkan
Tuhan...
Engkau tak mungkin mempermalukan makhlukmu di hadapan makhluk yang lain
Oleh karena itu "mbok yao dikabulkan"
Namun...
Jika memang awalnya harus seperti ini saya ikhlas
Tapi akhirnya "karo arek kae lho, Gusti"

Dan akhirnya dengan seketika Tuhan langsung menjawab "hak mu adalah meminta dan cukup sampai batas meminta. Bahkan hakmu itu adalah pemberian Ku dan sejatinya kau tak punya hak apa pun terhadap hidupmu"

Aku sadar gusti...
Inilah dialektika kemesraan-Mu kepada makhluk-Nya. Kau larang aku untuk memiliki tapi kau biarkan aku menikmati.
Seakan Kau berkata, "Makanlah, habiskan semua gula ini sesukamu, tapi saat kau tau bahaya dari gula maka kau akan tau kenapa Aku membiarkanmu."


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persiku Junior Lolos 12 Besar Piala Soeratin Jateng

Tentang Malam Minggu, dan Antara Malam yang Sibuk dan Menyenangkan

Daftar Pesepakbola dan Pelatih dengan Penghasilan Tertinggi