Begitulah Cara Tuhan Memberi Pelajaran


Dendra selalu yakin apa yang terjadi di masa sekarang adalah buah dari perbuatan masa lalu. Karena begitulah hidup: sebab akibat. Maka ketika dia kini begitu tergila-gila dengan gadis Batang, dia pun bertanya kepada dirinya apa gerangan yang pernah diperbuatnya di masa lalu.

Ternyata jawabannya pun sangat jelas dan nyata: dia pernah melakukan dosa sangat besar kepada seorang temannya asal kabupaten itu semasa kuliah.

Sebut saja teman Dendra bernama Es. Es adalah sosok pendiam tanpa dandanan, postur tak terlalu tinggi, dan agak kesulitan dalam mendengar.

Tapi Dendra adalah Dendra. Dia sosok yang mudah tersulut.

Seorang temannya asal Ungaran begitu sering membully Es, dan Dendra terpancing. Bertahun-tahun hingga akhirnya si teman asal Ungaran memilih jurusan pengkhususan berbeda dengan Es. Sialnya, Dendra satu jurusan pengkhususan dengan Es dan dia tidak tahan dengan kelakuan Es.

Es yang kurus dan tampak tak berdaya itu tentu saja hanya bisa diam dan diam. Seluruh dunia tak tahu apa yang ada di hatinya. Tapi Tuhan tentu saja tahu.

Dendra tidak pernah mabuk-mabukan, tidak merokok, bukan pencuri, tidak pernah main cewek. Sayangnya, dia juga bukan seorang yang mampu dewasa. Dia tahu teori menjadi dewasa, tetapi entah, dia merasa mentalnya tak mampu melakukannya. Dia seperti tak betah menjadi dewasa.

Es sering mendapat bully, yang, sialnya, salah satu di antara pembully itu adalah Dendra.
Dendra barangkali punya pembelaan bahwa dia bermaksud agar Es menjadi "agak normal" sebagaimana yang lain. Tapi Dendra lupa bahwa Tuhan menciptakan makhluk berbeda-beda dengan tujuan masing-masing.

Dan melihat apa yang dialami Dendra saat ini, dia sadar bahwa ini adalah hukuman.

Dendra rela kehilangan alat indranya demi seorang gadis Batang yang tak mencintainya. Entah mengapa, gadis ini begitu istimewa di matanya meskipun barangkali di mata kebanyakan lelaki, gadis ini tampak biasa-biasa saja.

Dan, satu-satunya jawaban paling gampang adalah bahwa Dendra kuwalat dengan warga Kabupaten Batang. Dia pernah memperlakukan temannya dengan tidak patut sedangkan temannya itu terus saja berbuat baik kepadanya.

Kini, Tuhan membalasnya dengan membuatnya cinta mati-matian pada seorang gadis asal kabupaten itu tanpa alasan. Bahkan, dia mencintai sang gadis sejak pertama bertemu. Betapa aneh!!!

Sedangkan sang gadis telah mengidamkan seorang pangeran yang tak mungkin Dendra menandinginya, kecuali ada keajaiban Tuhan.

Begitulah Tuhan. Dan mungkin itu yang orang-orang sebut sebagai karma.

Ohya, gadis itu tinggal di Kecamatan  Bandar dan punya inisial K.N.



Awal Agustus 2018


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persiku Junior Lolos 12 Besar Piala Soeratin Jateng

Tentang Malam Minggu, dan Antara Malam yang Sibuk dan Menyenangkan

Daftar Pesepakbola dan Pelatih dengan Penghasilan Tertinggi